Bebek ala China


DAGING bebek identik dengan olahan ”rumit” khas China.  Padahal, berbekal pengetahuan tentang karakteristik dagingnya, Anda juga bisa kok menghadirkan menu serbabebek di rumah.

Bisa dikatakan, mengolah bebek menjadi makanan merupakan pekerjaan yang cukup sulit. Bau amis yang melekat pada hewan unggas satu itu pun, baru akan hilang jika kita pandai mengolahnya.

Salah satu gaya mengolah bebek terlihat di Restoran Yan Palace, Hotel Santika Jakarta. Kebetulan, bulan ini pihak hotel mengadakan promosi menu berbahan baku daging bebek. Tema menu tersebut sengaja dipilih lantaran sebentar lagi Tahun Baru China atau Imlek akan tiba. Bukankah olahan bebek memang identik dengan masakan China?

”Yan Palace menyajikan promo ini selama satu bulan penuh, dengan menunya yaitu aneka sajian olahan bebek. Olahannya sangat khas China ditambah satu inovasi baru dengan menggunakan tambahan talas,” kata Public Relations Hotel Santika Jakarta Hesti Ningtyas. Menu yang ditawarkan antara lain Peking duck atau bebek Peking.

Menu yang satu ini hampir tak pernah tertinggal di tiap restoran yang menyajikan makanan berbahan dasar daging bebek. Menu yang dihadirkan cukup khas dan digulung dengan rice paper ini menjadi satu sajian yang dikenal di China. Menu ini juga dijadikan makanan tradisional di Tiongkok.

Bahkan di Beijing, bebek Peking dibuat menggunakan daging yang sengaja diternakkan untuk keperluan makanan ini. Di peternakan, bebek digemukkan dengan cara diberi makanan bergizi. Saat bebek-bebek itu kekenyangan, para peternak kerap memasukkan makanan ke dalam kerongkongan si bebek secara paksa. Ini yang menjadikan bebek Peking dikenal pula dengan nama bebek isi.

”Bebek yang digunakan untuk menu Peking duck di Yan Palace adalah bebek impor dengan daging yang bertekstur lebih lembut,” ujar Executive Chef Hotel Santika Jakarta Thomas Handoyo.

Thomas menuturkan, selain berisi irisan daging, umumnya menu bebek Peking juga mengandung daun bawang, mentimun, dan saus hoisin. Setelah semua isian lengkap,rice paper diisi dengan semua bahan yang telah disajikan untuk selanjutnya dilipat menyerupai bentuk lumpia. Bebek Peking pun siap disantap. Rasa renyah sekaligus lembut daging bebek Peking akan terasa di tiap gigitan. Menu bebek selanjutnya adalah pan fried duck with taro atau daging bebek goreng dengan talas.

Menu ini cukup unik karena diolah menggunakan talas sebagai salah satu bahan dasar. Bebek goreng dilapisi talas yang sudah ditumbuk halus dan diletakkan di atas bebek yang telah dibumbui. Untuk sentuhan akhir, daging bebek diberi tepung menyerupai ”kremes” yang biasa ditemukan pada menu ayam goreng. ”Menu ini cukup unik. Selain jarang ditemukan, saya juga memanfaatkan campuran berupa bahan dasar lokal, yaitu talas yang berasal dari Pontianak,” sebut chef yang sudah malang-melintang di dunia kuliner ala China itu.

Untuk melengkapi menu berbahan dasar bebek, Yan Palace menyajikan daging bebek goreng dengan paprika hijau dan daging bebek dengan lada hitam. Dua menu tersebut berbahan sedikit sama. Yang membedakan adalah, pada menu daging bebek lada hitam, bebek dimasak menggunakan madu sehingga rasa pedas masakan lebih pekat.(Koran SI/Koran SI/tty)

Comments