Pedasnya Bebek Gobyos Bikin Gembrobyos

DAGING bebek memiliki keunikan dibanding daging jenis unggas lainnya. Daging bebek lebih liat dan basah, tetapi rasanya lebih gurih. Di Prancis, bebek merupakan hidangan istimewa dan menjadi label masakan yang populer.

Bagaimana dengan Indonesia? Daging bebek tak kalah populer di ranah kuliner Indonesia. Berbagai macam masakan Indonesia kini menggunakan daging bebek sebagai salah satu komponen masakannya. Daging bebek sendiri pun sangat nikmat jika dimakan dengan seporsi nasi. Apalagi jika bebek disajikan dengan menu unik, seperti daging bebek ala Bebek Gobyos.

Jika Anda termasuk salah satu pencinta kuliner olahan daging bebek, cobalah bertandang ke warung Bebek Gobyos di Jalan Ciledug Raya No 74 D, Kreo, Tanggerang. Dijamin, Anda akan ketagihan kembali lagi ke sana.

Pasalnya, bebek yang disajikan di tempat makan ini tidak seperti kebanyakan menu bebek yang ada di Jakarta. Rasa daging Bebek Gobyos yang pedas, bercampur dengan gurih serta empuknya bebek, bakal meninggalkan citarasa yang tak bisa diungkapkan lewat kata-kata. Lezat!

“Rasanya pedas, biasanya setelah makan keringatan. Istilah orang Jawa gembrobyos. Keistimewaannya pasti ngabisin nasi dan nambah nasi,” kata Yety Prastiwi, salah seorang pemilik Bebek Gobyos saat dikunjungi okezone di warung miliknya, beberapa waktu lalu.

Cabe yang digunakan pada Bebek Gobyos adalah cabe rawit. Alhasil, rasa pedas yang dihadirkannya benar-benar membuat Anda terbakar. Apalagi sensasi lada yang tertinggal ketika Anda selesai menguyah bebek. Ditambah, tulang Bebek Gobyos yang terasa kriuk-kriuk karena garing dan dapat dimakan. Benar-benar hasil perpaduan sempurna!

“Jadi misalnya bumbu bebek habis, dicampur ayam tetap enak. Kita punya resep sendiri. Dengan resep sendiri membuat bebek itu gurih namun tidak seperti dipresto. Tulangnya ada yang bisa dimakan, dan biasanya yang gobyos dimakan sampai dihisap-hisap,” jelas Yety.

Keistimewaan Bebek Gobyos lainnya juga tak perlu diragukan. Sebab, rasa amis dan bau tak sedap yang biasanya melekat pada bebek, tidak Anda temui. Rasa gurih dari bebek yang baru dipotong, juga menambah poin plus mengapa Bebek Gobyos terasa begitu “menggigit”.

“Bebek itu biasanya identiknya agak bau amis dan alot (keras), kalau Bebek Gobyos, enggak bau dan empuk. Kita tidak menggunakan bebek frozen. Jadi, kita mengerti bagaimana bebek itu dari hidup lalu dipotong. Bebek Gobyos ini bebek kampung. Gerak bebek kampung lebih bebas, dan bebek ini tumbuh dengan alam dan tidak disuntik, sehingga bebek kampung lebih segar. Karena pengolahan yang berbeda, bebek ini mengeluarkan rasa gurihnya,” ungkap Yety.

Selain itu, sensasi pedas bumbu cabe yang diolah dengan spesial kecap membuat aroma Bebek Gobyos terasa istimewa. Pasalnya, kecap yang digunakan terbilang berbeda dengan kecap lain yang umumnya digunakan penjual bebek di Jakarta.

”Kecap ini memang spesial dari kota Pacitan. Kecap ini memang enak, dan sudah terkenal di sana. Alasannya memilih kecap daerah, karena kita sudah mencoba dengan kecap lain, rasanya tidak menggigit. Begitu dicoba oleh teman, dan keluarga, mereka bilang rasanya lebih enak,” papar Yety yang memiliki hobi makan.

Tak heran bila respon pengunjung di luar dugaan. Baru berdiri 8 Januari 2010, Bebek Gobyos sudah disambangi para pencinta bebek dari berbagai daerah di Jakarta. Pecinta kuliner yang tidak begitu suka dengan bebek pun dapat “tersihir” seketika, dan jatuh cinta pada daging Bebek Gobyos, mulai bebek gobyos, bebek cabe ijo, bebek goreng, hingga bebek bakar terhidang disini.

Soal rasa? Wah, jangan ditanya. Bagi Anda pencinta pedas, bebek cabe ijo bisa menjadi menu favorit lainnya setelah bebek gobyos. Pedasnya cabe ijo, dan gurihnya si bebek membuat Anda sulit menghentikan nafsu makan. Kendati demikian, bukan berarti Anda yang tidak terlalu kuat menyantap hidangan pedas tak bisa menikmati bebek di sini. Bebek goreng, dan bebek bakar bisa menjadi pilihan bagi Anda. Sensasi rasanya tak kalah juara!

Untuk melengkapi kenikmatan bebek goreng dan bebek bakar, Anda bisa bereksperimen sendiri dengan sambal yang tersedia. Bebek Gobyos menyediakan tiga varian rasa sambal untuk membuat Anda ketagihan. Apa saja?

“Kalau sambal hijau, sambal merah, dan sambal kecap banyak yang suka modifikasi. Tergantung seleranya yang mana, mau sambal merah, sambal hijau, atau sambal kecap. Tapi, tamu biasanya suka modifikasi sendiri,” kata Soedjatmoko atau yang akrab dipanggil Koko, kepala juru masak sekaligus salah seorang pemilik Bebek Gobyos.

Sedangkan, bila bebek gobyos masih dirasa kurang pedas bagi Anda pecinta makanan hot, Anda dapat memesan tingkat yang lebih pedas. “Bila mau yang pedas banget, bisa pesan yang pedas banget. Gobyos itu menipu, manis dulu lalu pedas. Konsepnya di bibir dan di lidah sama,” papar Koko sembari tertawa.

Nah, bila sudah tak sabar ingin segera “dibuai” dengan kelezatan Bebek Gobyos, Anda dapat segera bertandang ke warung Bebek Gobyos. Jangan khawatir soal harga. Hanya dengan merogoh kerocek Rp17.000-Rp22.000, Anda sudah bisa menikmati seporsi bebek dengan nasi putih, lalapan, serta sambal yang begitu “menggigit”. Bebek Gobyos buka mulai 11.00-22.00 WIB.

Comments